Tag Archives: Nakoula

Tokoh2 Guilty dibalik film Innocent akhirnya terbongkar!

21 Sep

 

Pemerintah Amerika Serikat meski menyadari kemarahan umat Islam akibat perilisan film Innocence of Muslims berusaha untuk berlepas diri dari keterlibatannya di kasus ini. Apakah mungkin dapat diterima bahwa pembuatan sebuah film dengan investasi sebesar lima juta dolar serta aksi brutal pendeta Amerika yang bersikeras membakar al-Quran tanpa sepengetahuan Gedung Putih?

Mashreq melaporkan, pemutaran film Innocence of Muslims yang telah membangkitkan kemarahan umat Islam, khususnya di Libya dan Mesir serta berujung pada penyerangan terhadap kedutaan besar Amerika di negara tersebut, pertanyaan yang muncul kini adalah apa alur cerita yang diusung film ini ?

Film Innocence of Muslims dipublikasikan oleh Pendeta Terry Jones dan ia menyatakan bahwa perilisan film ini bertepatan dengan peringatan serangan 11 September 2001. Film berdurasi dua jam ini melecehkan pribadi dan sosok Rasulullah Saw. Sosok suci ini digambarkan melakukan berbagai dosa.

Sam Bacile, penulis dan sutradara film Innocence of Muslims adalah seorang Yahudi Amerika dan warga California serta berprofesi sebagai kontraktor properti. Namun yang menyebarkan film ini adalah Terry Jones.

Saat ini, Sam Bacile berada di tempat persembunyian dan menurut laporan Wall Street Journal lebih dari 100 Yahudi memberikan bantuan sebesar lima juta dolar. Film ini digarap selama tiga bulan dengan melibatkan 60 aktor dan atris serta 45 kru.

Menurut Bacile, film tersebut hingga kini dipublikasikan awal tahun ini di sebuah ruangan yang hampir dikatakan kosong di Hollywood. Terry Jones adalah seorang pastor atau Kepala pendeta yang berusia 58 tahun dan pimpinan sebuah gereja pinggiran kecil di Gainesville, Florida. Ia merupakan seorang pastor yang sangat anti akan Islam.

20 Maret 2011, Terry Jones juga membakar al-Quran di gerejanya dan aksi ini memicu aksi demo besar-besaran di Afghanistan  yang menewaskan dan menciderai puluhan orang.

Film dikenal dengan dua nama Innocence of Muslims dan Kehidupan Muhammad, Rasulullah. Sebuah film amatir garapan Sam Bacile yang dipenuhi adegan pelecehan terhadap kesucian Rasul.

Film ini pun hanya sekali ditampilkan secara terbatas di Hollywood dan rencananya diputar di Gereja Terry Jones saat peringatan peristiwa 11 September. Namun kemudian rencana tersebut dibatalkan. Terry Jones seperti diberitakan sebelumnya mulai melakukan ulah penistaan lagi terhadap Nabi Muhammad. Ia menggelar pengadilan rakyat untuk mengadili Nabi Muhammad Saw. Dan menurut anggapannya Rasul telah diadili. Rencananya film ini diputar di sela-sela proses pengadilan Jones ini.

Namun ketika pemutaran film ini secara resmi dibatalkan, cuplikan dari film ini ternyata lolos ke media maya. Karena hal ini dilakukan oleh pengikut Kristen Koptik imigran Mesir, maka reaksi pertama dilakukan oleh warga Mesir menentang film tersebut kemudian disusul Libya, Yaman dan negara-negara lainnya.

Sementara itu, tokoh-tokoh Muslim, Kristen, Koptik dan Gedung Putih ramai-ramai mengutuk film ini, namun umat Muslim Mesir dan Libya yang geram menyerang pusat-pusat diplomasi Amerika di Kairo dan Benghazi serta berujung pada tewasnya Duta Besar AS di Libya, Christopher Stevens.

Pemerintah Amerika yang menyadari kemarahan umat Islam, berusaha cuci tangan atas aksi penistaan Nabi ini. Namun pertanyaannya adalah apakah mungkin dapat diterima bahwa pembuatan sebuah film dengan investasi sebesar lima juta dolar serta aksi brutal pendeta Amerika yang bersikeras membakar al-Quran tanpa sepengetahuan Gedung Putih ?

Film ini berdurasi dua jam, namun dirilis di Youtube hanya beberapa menit menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab Mesir lokal.

Kriteria Film

Nama                              : Innocence of Muslims.

Sutradara                        : Sam Bacile.

Produksi                          : Tahun 2011, Amerika Serikat.

Durasi                             : 120 menit.

Donatur                           : Zionis.

Penunjang Spiritual          : Esmat Zaklama, ketua kelompok Koptik di Amerika Serikat, Morris Sadek dan Pendeta Terry Jones.

Alur Cerita Film

Film ini dibuka dengan serangan ke sebuah apotik milik seorang dokter Kristen Koptik di Mesir oleh kelompok radikal. Digambarkan sejumlah muslim dengan kayu dan pentungan menyerbu apotik dokter ini dan secara pengecut juga menyerang istri dokter tersebut serta menghancurkan bangunan apotik itu. Sementara polisi Mesir hanya menyaksikan peristiwa tersebut tanpa bertindak apapun.

Setelah menampilkan adegan penyerbuan, alur film ini berpindah ke kisah kehidupan Nabi Muhammad Saw dan menampilkan adegan yang kurang pantas bagi pribadi suci nabi. Selain menistakan Nabi, film ini juga menyebut Islam sebagai kanker dan umat Islam adalah pribadi yang buas, terbelakang dan suka menumpahkan darah.

Kekuarangajaran film ini masih terus berlanjut dengan menyebut Muslim sebagai pribadi yang suka menyiksa. Hal ini juga ditampilkan dalam adegan film dimana seorang nenek disiksa dengan siksaan yang kejam. Padahal di sejarah Islam hal ini tidak pernah disebutkan. Sejatinya di film ini seluruh kejahatan militer Amerika Serikat dan Israel serta Barat dalam beberapa tahun terakhir terhadap bangsa Palestina, Irak dan Afghanistan serta penjara Guantanamo dan Abu Ghraib tanpa malu-malu dilimpahkan kepada Islam dan umat Muslim.

Di film ini peran Nabi diperankan oleh aktor Amerika dengan perilaku lucu dan penuh dengan penghinaan. Film ini berupaya menyebut wahyu yang diturunkan kepada Nabi sebagai sebuah kebohongan. Koran Wall Street Journal saat menilai film ini menulis, film Innocence of Muslims adalah sebuah film politik dan bukannya agama. Di film tersebut Islam dicap sebagai sebuah kanker.

Mengenal Sutradara Innocence of Muslims

Sam Bacile adalah seorang warga Israel-Amerika. Ia seorang pakar konsultasi properti dan direktur perusahaan kontraktor serta hidup di California Selatan di AS. Meski tidak ada foto tentang dirinya yang dipublikasikan, namun ia nyata dan bukan sosok fiktif dengan usia antara 52-56 tahun. Sejak diwawacarai Koran Haaretz dan Wall Street Journal pada 11 September 2012, Bacile tiba-tiba lenyap dan tidak ada berita tentang tempat persembunyiannya.

Kepada Koran Wall Street Journal, Bacile mengatakan, “Produksi film ini berkat bantuan 100 Yahudi yang mengumpulkan dana sekitar lima juta dolar. Film ini melibatkan 59 aktor dan aktris serta 45 kru serta pembuatannya memakan waktu tiga bulan. Film ini diproduksi tahun lalu di California.”

Meski dana yang dikumpulkan untuk pembuatan film Innocence of Muslims cukup besar, namun kualitas film sangat rendah. Penataan dekorasi dan lokasi sangat amatir. Setelah gelombang protes umat Islam diberbagai dunia, Barat mulai berusaha menyembunyikan identitas sutradara film.

Deutsche Welle di laporannya mengklaim, salah satu aktivis Kristen yang menurut pengakuannya terlibat dalam proses pembuatan film mengatakan bahwa Bacile adalah nama samaran dan sosok Bacile bukan warga Yahudi dan Israel. Steve Klein, konsultan film yang menghina Nabi Muhammad Saw dan umat Islam dunia itu, mengatakan pengakuan Bacile sebagai seorang Yahudi Israel merupakan sebuah kampanye disinformasi. “Sekelompok warga AS yang lahir di Timur Tengah bertanggung jawab membuat film ini,” ungkap Steve Klein.

Deutsche Welle mengklaim, menurut keterangan sumber-sumber Israel, nama Bacile tidak tercatat di list warga rezim ini. Steve Klein mengaku tidak mengenal identitas sang sutradara.

Mengenal Pribadi di Balik Film Innocence of Muslims

Kelompok Imigran Kristen Koptik; Dr. Esmat Zaklama, warga imigran Mesir di Amerika dan penganut Kristen Koptik. Tahun lalu ia mengklaim bahwa kelompok Koptik Mesir terancam dibunuh dan terzalimi. Pemerintahan Koptik di pengasingan dibentuk dan ia mengangkat dirinya sebagai presiden. Di antara tokoh lain Koptik Mesir ini adalah  Morris Sadek dan Ilya Bacile.

Sementara itu, kelompok Koptik Mesir menolak Esmat Zaklama dan Morris Sadek sebagai wakil mereka.

Terry Jones, Pendeta sebuah gereja kecil di negara bagian Florida. Ia tidak memiliki posisi penting di Amerika. Jamaah yang hadir di gerejanya hanya sekitar 20-50 orang. Sejak 11 September 2001 hingga saat ini dengan dibantu istrinya, Jones di sebuah gereja kecilnya di kota Gainesville mulai menyerang Islam. Di peringatan 9 tahun peristiwa 11 September, Jones mengajak untuk mengadakan acara pembakaran al-Quran. Ia pun kemudian melaksanakan niatnya tersebut pada 20 Maret 2011.

Aksi dungu Jones ini berakibat fatal bagi warga AS yang berada di negara-negara Islam dan staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di Mazar-I Sharif saja tercatat 11 staf PBB tewas.

Di kalangan rohaniawan Kristen, Jones juga tidak diterima. Selain mendapat kecaman resmi dari Vatikan, banyak pastor lainnya yang menolak tindakaannya tersebut. Para pemuka agama kota Dearborn akan berkumpul menyatakan penentangan mereka atas penghinaan terhadap kelompok minoritas muslim.

Setelah memanfaatkan aksi pembakaran al-Quran dua tahun lalu, Jones berubah dari seorang pendeta disebuah desa kecil menjadi figur internasional. Tahun lalu ia pun gencar melakukan propaganda dan akhirnya Jones benar benar melaksanakan niatnya membakar al-Quran. Tahun ini Jones juga menggelar acara menggelikan berupa pengadilan rakyat terhadap Nabi Muhammad Saw.

Siapakah sebenarnya Sam Bacile?

Nakoula Basseley Nakoula

Menurut keterangan pejabat Amerika, Nakoula adalah penulis dan sutradara film Innocence of Muslims. Dalam sebuah wawancara yang digelar Associated Press (AP), ia mengenalkan dirinya dengan nama Nakoula Nakoula. Ketika wartawan AP memintanya untuk menunjukkan identitas dirinya, Nakoula mengisyaratkan jari telunjuknya ke nama Basseley. Basseley jika dibaca menyerupai kata Bacile. Selama wawancara berlangsung Nakoula menepis segala bentuk hubungan dirinya dengan Bacile.

Menurut keterangan Nakoula, Ia hanya terlibat dalam pembuatan sebagian dari film tersebut. AP dalam penyidikannya menemukan bahwa nomer telepon orang yang mengaku dirinya Bacile sesuai dengan alamat rumah orang yang mengaku bernama Nakoula yang diwawancarai koran ini.

Disebutkan bahwa Nakoula adalah seorang penganut Kristen Koptik dan pernah terlibat kasus penipuan bank pada 2010. Dia dihukum 21 bulan penjara dengan masa percobaan selama 5 tahun.

Dia dituduh melakukan penipuan kartu kredit dengan menggunakan nomor Social Security yang tidak sesuai dengan nama di aplikasi kartu tersebut. Dia kemudian dibebaskan pada Juni 2011, dimana kemudian film Innocence of Muslims mulai diproduksi setelahnya.

Berdasarkan dokumen di Pengadilan Federal AS, Basseley memiliki sejumlah stok nama, yakni Nicola Bacily alias Robert Bacily alias Erwin Salameh, Mark Basseley Youssef, Yousseff M, Basseley dan Nicola Bacily . Fakta identitas Basseley diungkap seorang penegak hukum AS yang enggan disebutkan namanya. Jika kita teliti nama nama tersebut maka akan tampak kesamaan dengan nama Bacile.

Steve Klein

Steve Klein, konsultan film yang menghina Nabi Muhammad Saw dan umat Islam dunia itu, mengatakan pengakuan Bacile sebagai seorang Yahudi Israel merupakan sebuah kampanye disinformasi. Basseley mengaku sebagai orang yang memasok logistik untuk perusahaan yang memproduksi film itu. Namun, ia menampik jika dirinya adalah Bacile. “Sekelompok warga AS yang lahir di Timur Tengah bertanggung jawab membuat film ini,” ungkap Steve Klein.

Alasan ia dilibatkan dalam proses pembuatan film adalah karena ia memiliki hubungan dengan kelompok Koptik di California selatan. Klein adalah veteran perang Vietnam dan pendiri lembaga Courageous Christians United, sebuah lembaga radikal dan anti Islam. Saat ini Klein juga menjabat sebagai ketua organisasi  Concerned Citizens for the First Amendment. Organisasi ini baru saja menggalang hubungan dengan komite Kristen radikal yang aktif di sekolah sekolah California serta menistakan Nabi Muhammad Saw.

Disebutkan bahwa Klein gencar menyebarkan rasa takut di antara pemuda Amerika terhadap Islam (Islamphobia). Ia rajin mendatangi sekolah-sekolah di California dan berbicara menjelek-jelekkan Islam. Penganut Koptik radikal ini mendorong umat kristen Timur Tengah dan Afrika Utara untuk menyerang umat Islam.

Menurut berbagai laporan, Klein pernah melawat beberapa daerah dan memaksa warga untuk menyerang umat Islam. Di salah satu pidato anti Islamnya yang dirilis Maret 2011, Klein mengatakan, “Mengapa kita harus bertingkah seperti perempuan? Mengapa kita harus takut ? Kita memiliki perintah dari Tuhan untuk melindungi kalian ? Mengapa kita tidak melaksanakan kewajiban kita (membunuh umat Islam) ?

Dalam wawancaranya dengan situs Atlantik, ia mengaku berbangga sebagai pemburu muslim. “Pasca 11 September saya sibuk mencari teroris dan sayapun menemukan mereka, sangat mudah menemukan mereka. Sam Bacile meneliti tentang saya dan kemudian ia pun mendatangiku. Seluruh umat Kristen dan komunitas Yahudi mempercayaiku. Di halaman facebooknya tahun 2011 ia menulis, saya tengah berperang dengan Islam, perang ini berlangsung hingga titik darah penghabisan. Kita harus bersiap siap,” kata Klein.

Di salah satu status facebooknya, Klein mulai melakukan penghinaan terhadap Islam dan menyebut agama suci ini sebagai kanker. Ia pun mengklaim bahwa perang suci mulai meletus dan tanda tandanya dapat ditemukan di setiap tempat. Ia memulai perang sucinya terhadap Islam tahun 1997. Ia kerap membawa spanduk dan tulisan anti Islam di depan masjid dan sekolah serta menghina umat Islam.

Sepertinya Klein berusaha menciptakan kekerasan dan perang antara Kristen dan Islam. Di saat Terry Jones melakukan pembakaran al-Quran, Klein pun mendukung aksi Jones tersebut. Klein pun aktif menakut nakuti para siswa terhadap Islam. Menurutnya, jika anak anak ingin berperang maka mereka akan menyadari bahaya Islam. Saya dapat menyaksikan pertumpahan darah. Era besar tengah menanti.

Menurut Klein, syuting film Innocence of Muslims di mulai tahun 2012 dan mendapat dukungan dari umat Kristen Timur Tengah. Saat diwawancarai Koran Daily Mail Klein mengatakan, yang berdosa adalah pembunuh duta besar Amerika, bukannya saya. Mereka yang berdemo dan menduduki kedutaan besar Amerika harus merasa malu dan bukannya saya.

Moris Sadek

Ia aktivis Kristen Koptik Mesir yang menaruh film Innocence of Muslims di web blognya. Aktivis radikal Mesir ini hidup di Washington dan kepada Associated Press mengatakan, film ini dipublikasikan untuk menyiarkan kesulitan pengikut Koptik dan penderitaan mereka dari kaum Muslim. Sadek yang tercatat teman dekat Terry Jones rencananya mencoba untuk menyiarkan film ini di televisi Mesir dengan memanfaatkan koneksi luas yang dimilikinya.

Sadek juga dikenal sebagai sosok anti Islam dan anggota utama perkumpulan Kristen Koptik di Amerika Serikat. Saat diwawancarai Reuters ia mengaku bahwa tujuan perilisan film ini untuk menunjukan ancaman Islam terhadap Kristen. Setelah Sadek meletakkan film ini di web blognya, Associated Press melaporkan bahwa rakyat Mesir akan menggelar aksi demo luas memprotes film ini.

Sheikh Khalid Abdullah

Ia berprofesi sebagai pembawa acara di televisi al-Nas Mesir. Abdullah tercatat sebagai warga Mesir yang radikal dan memiliki pemikiran anti Islam. Pada 8 September ia menyiarkan film Innocence of Muslims di televisi tempat ia bekerja. Aksinya ini memicu demonstrasi besar-besaran rakyat Mesir. Ia pun memanfaatkan setiap peluang dan waktu yang dimilikinya untuk menyerang Islam dan pengikutnya.

Sheikh Khalid Abdullah pun menentang keras revolusi rakyat Mesir. Ia menyebut warga yang berkumpul di Bundaran al-Tahrir di masa revolusi sebagai “anak-anak tak berguna”. Di pidatonya ia pun menyinggung Republik Islam Iran dan menyebutnya sebagai ancaman yang lebih berbahaya ketimbang Yahudi.

John Walsh

Seorang blogger dan tinggal di Los Angeles. Ia pernah memperingatkan soal protes akibat pemutaran film Innocence of Muslims. Sebelum pemutaran film ini, Walsh sempat melakukan orasi di depan Dewan Kota Los Angles dan mengkritik film tersebut. Ia pun minta penyidikan terhadap film tersebut, namun mereka tidak mendapat tanggapan.

Tanggapan Sejumlah Pemain Film Innocence of Muslims

Cindy Lee Garcia. Pemain wanita film Innocence of Muslims dari kota Bakersfield yang berperan singkat di film ini kepada Gawker mengatakan, naskah film yang diserahkan kepadanya serta pemain lainnya berjudul Pahlawan Padang Pasir (Desert Warrior) bukannya The Innocence of Muslims. Seluruh pemain dan kru sangat kecewa dan merasa dimanfaatkan oleh produser. Kami 100 persen tidak mendukung film seperti ini dan kami merasa dikelabui. Kami juga terkejut oleh penulisan ulang naskah dan semua kebohongan yang terlihat dalam film ini.

Garcia mengatakan, di naskah yang ia baca tidak ada penyebutan nama Nabi Muhammad dan nama Rasulullah serta referensi agama disebutkan saat tahap produksi. Ia pun menyatakan penyesalannya karena terlibat di film ini.

Menurut Garcia, naskah Desert Warrior adalah film drama di Timur Tengah yang disutradarai Alan Roberts. Syuting film ini juga dijadwalkan dilakukan di Los Angeles selama tiga pekan. Garcia bertemu dengan Nakoula. Ia kemudian menukil perkataan Nakoula dan mengatakan, “Nakoula mengklaim dirinya seorang warga Mesir dan bukan Israel.”

Tim Dax

Ia juga mengklaim telah tertipu. Ia mengatakan dirinya diinterview untuk film Desert Warrior dan karakter yang ia mainkan sangat berbeda dengan yang ditayangkan di Youtube. Dax menambahkan suara di film bikinan dan ia ragu itu suaranya sendiri. Dax adalah pemain film porno Amerika Serikat.

Sepertinya sutradara film ini telah menipu 80 orang pemain dan kru. Dalam statementnya, mereka mengaku telah tertipu. Mereka menambahkan, kami yang memainkan 100 peran tidak menyadari masalah yang sebenarnya dan tertipu atas tujuan pembuatan film ini. “Kami merasa heran atas penulisan ulang naskah film dan kebohongan yang ada. Kami sangat sedih atas peristiwa yang terjadi.”

Penyalahgunaan Sutradara terhadap Para Pemain Film

Terkait hal ini salah seorang aktris yang terlibat di film ini mengklaim bahwa kru film tidak mengetahui tujuan sang sutradara. Ia mengatakan, dirinya tidak diberi informasi akhir cerita film ini, namun saat syuting film tersebut berjudul Desert Warrior dan waktunya ribuan tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Pemain ini bernama Cindy Lee Garcia. Ia menjelaskan “Film tersebut pada awalnya tidak berkaitan dengan agama tapi ingin menunjukkan kondisi Mesir di masa lalu. Film ini tidak menyinggung tentang Nabi Muhammad Saw atau umat Islam.”

Salah satu pemain lain film ini yang identitasnya tidak bersedia disebutkan karena masalah keamanan dalam pesannya kepada CNN mengatakan, “Seluruh kru dan pemain film sangat kecewa dan merasa sutradara telah memanfaatkan mereka. Kami tidak mendukung film ini dan merasa tertipu tujuan dari pembuatan film ini. Kami shock dengan penulisan ulang naskah film secara penuh dan kebohongan terhadap kami.”

Statemen yang dirilis oleh para kru film juga tidak menyebutkan nama Nabi Muhammad Saw dan Islam. Keduanya ditambahkan di syuting terakhir film. Begitu juga dialog yang melecehkan tidak direkam saat syuting, namun ditambahkan melalui dubbing setelah film selesai diproduksi. Statemen ini menekankan bahwa Sam Bacile telah memanfaatkan para pemain dan kru film.

Sumber: (IRIB Indonesia 24/09/2012)